OJK Catat Ada Pertumbuhan di Bank dan Industri Keuangan Kepri

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepulauan Riau, berkomitmen menjaga stabilitas sistem keuangan untuk memacu pertumbuhan perekonomian di Kepri.

    “Secara umum saat ini stabilitas sektor jasa keuangan dalam kondisi terjaga. Dengan kinerja intermediasi yang positif dan profit risiko lembaga yang manageable (dikelola),” kata Kepala OJK Provinsi Kepri, Iwan M Ridwan saat berbuka bersam awak media, di Hotel Sahid Batam, Kamis (23/5).

    OJK Kepri mencatat di tahun ini ada perkembangan jumlah bank dan industri keuangan non bank (INKB) dinilai positif. Diantaranya adanya penambahan jaringan kantor cabang bank di Tanjungpinang, serta dua kantor di Batam yakni kantor asuransi dan gadai swasta.

    “Kami mencatat ada tambahan satu bank umum di Tanjungpinang, sisa di Batam kantor asuransi dan gadai,” jelas Iwan.

    Ia menyebutkan perkembangan keuangan bank umum kovensional dan syariah (BU/BUS0 triwulan I 2019, di Kepri mengalami peningkatan. Dengan rincian aset sebesar Rp66,32 T tumbuh 3,55 persen (yoy), kredit sekitar Rp36,67 T tumbuh menjadi 6,53 persen (yoy), dana pihak ketiga (DPK) bekisar Rp5,88 T tumbuh 6,70 persen. Sementara loan to debt ratio (KDR) sebesar 78 persen dan non performing loan (NPL) 6,28 persen.

    Hingga kini OJK Kepri melalui sektor edukasi dan perlindungan konsumen, pihaknya telah menerima 248 layanan konsumen baik itu surat maupun konsumen yang datang ke kantor OJK.

    “Itu laporan yang kita terima di tahun ini. Sekarang banyak mayarakat yang datang sendiri ingin mencari infomasi terkait jasa keuangan yang legal,” jelas Iwan

    Selain itu, OJK Kepri juga memiliki program tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Iwan menyebutkan, program ini hampir mirip dengan Tim Pengedalian Inflasi Daerah (TPID). Program ini kata Iwan, menyasar untuk meningkatkan proses kecepatan keuangan daerah, mendorong perekonomian, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

    “Ini gabungan pemerintah kota dan lembaga terkait. Dari Desember tahu lalu ada 6.387 agen laku pandai yang tersebar di Kepri,” jelasnya.

    Program lainnya yakni perluasan akses keuangan melalui Simpanan Pelajar (Simpel) sampai dengan maret tercatat ada sekitar 20.304 rekening Simpel yang tesebar di 1.871 sekolah dengan nominal Rp 13,45 miliar.

    Berdasarkan program TPAKD Kepri sampai triwulan I 2019, pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan. Dalam hal mendorong pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Ultra Mikro (UMi). Lalu mendorong peningkatan laku pandai oleh perbankan dan pemeberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

    “Maret lalu total penyaluran KUR sekitar Rp 201 M dengan jumlah debitur mencapai 5.133 orang,” sebutnya. (hbb)