
KARIMUN, POSMETRO.CO : Kekesalan warga yang tinggal di daerah jalan Kapten Tandean tepatnya simpang Paya Sunan, Kecamatan Meral Barat, tak lagi dapat dibendung. Mereka menanam pohon kelapa di tengah jalan.
Pasalnya, kondisi jalan terus tertimbun tanah akibat erupsi dari dampak bukit yang digali di pinggir jalan.
Permasalahan ini sudah lebih dari tiga tahun yang lalu. Bahkan Wakil Bupati H Anwar Hasyim dinyatakan, sudah pernah meninjau lokasi tersebut setahun yang lalu, namun hingga kini tak juga teratasi.
Seorang warga sekitar bernama Dian yang ditemui Posmetro, Kamis (14/5/2019) pagi mengatakan, kondisi jalan di tikungan seperti ini sangat menggangu warga sekitar dan pengguna jalan yang melalui jalur tersebut.
“Kalau panas berdebu, kalau hujan berlumpur dan banjir, tanahnya kalau hujan terus bertambah, belum lagi kecelakaan yang sering terjadi di tikungan ini karena jalan menjadi sempit, udah banyak yang jatuh, dan kecelakaan,” ujar Dian.
Bukan hanya wakil Bupati yang sudah pernah meninjau jalur tersebut. Namun dinyatakan warga, pihak PU pun sudah sering meninjau jalan itu.
“Tapi tak ada juga penyelesaian,”tambahnya.
Dijelaskannya atas keprihatinan ini, warga pun sudah beberapa kali membersihkan jalur tikungan tersebut, namun sayang tak dapat bertahan lama.
“Masyarakat sudah pernah bersihkan, orang PU juga pernah bersihkan, tapi tak bertahan lama, pasalnya posisi jalan rendah, dan tak ada drainase, ditambah lagi pinggir jalan yang dulunya bukit kini sudah digali yang menyebabkan kalau hujan, tanah dari pinggir jalan terbawa air menimbun jalan tersebut,” tegasnya lagi.
Hingga pukul 08.00 WIB, simpang tiga Paya Sunan tersebut masih dihiasi 12 pohon kelapa, hal ini dilakukan selain bentuk rasa kecewa warga sekitar juga merupakan rambu peringatan bagi pengendara agar berhati-hati.
“Karena jalur ini sering di lalui para pekerja dan masyarakat, dan banyak yang sudah mengalami kecelakaan di jalur ini,” timpal warga lainnya.(ria)