Anggota DPRD Batam Minta PLN Bertanggungjawab

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Hendra Asman

    BATAM, POSMETRO.CO : Adanya masalah pemadam listrik beberapa hari ini, membuat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, Hendra Asman mengaku kecewa. Karena PLN adalah satu-satunya penyuplai lisktrik untuk Kota Batam.

    Menurutnya, saat ini Batam adalah kota yang maju dimana pertumbungan ekonominya sedang mulai merangkak naik. Apalagi, listrik adalah kebutuhan dasar yang wajib di sediakan untuk kelangsungan hidup khalayak banyak. Namun, kondisi seringnya mati Listrik beberapa pekan ini sungguh menggganggu semua aktifitas masyarakat.

    “Apalagi sekarang masuk bulan puasa. PLN harus tanggung jawab akan semua ini. Jika memang defisit PLN harus berupaya tambah daya,” ucap Hendra, Selasa (7/5).

    Hendra menegaskan, jika PLN Batam tidak sanggup minta bantuan PLN Pusat. Masalah Kelistrikan di Batam harus segera diakhiri. Karena kebutuhan listrik sangat mempengaruhi aktifitas di Kota Batam.

    “Yang bikin kita marah adalah Kenapa defisit terus, harus minta bantuan PLN pusat. Kalau tidak ditangganin dengan baik kasian masyarakat,” ulas anggota Komisi II DPRD Kota Batam itu.

    Terpisah, Humas PLN Batam, Yoga Perdana mengaku, Senin (6/5) kemarin terjadi penurunan pressure atau tekanan gas di pipa TGI yang secara tiba-tiba. Sekitar pukul 09.22 WIB, sehingga  menyebabkan turunnya beban pembangkit gas di Panaran dan di Tanjung Uncang.

    “Iya ada penurunan yang menyebabkan pemadaman di beberapa wilayah di Batam. Adapun sumber gas tersebut dari Petrochina,” jelasnya.

    Yoga mengatakan, flow rate sudah stabil 90-100 BBTUD di Scada PETROCHINA tinggal menunggu menaikkan pressure atau tekanan di TGI. Namun, secara bertahap, perkiraan butuh waktu sampai dengan sore. Sehingga pressure atau tekanan gas dan sistem kelistrikan normal kembali.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan situasi yang terjadi. Karena terjadi pemadaman secara mendadak,” pungkasnya. (hbb)