Masalah Kampung Tua Batam DiBawa Ke Presiden

    spot_img

    Baca juga

    Halal Bi Halal Guru dan Murid SD 01 Ranai Usai Lebaran Idul Fitri 1445 H

    NATUNA, POSMETRO.CO : Majelis guru, dan murid Sekolah Dasar...

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...
    spot_img

    Share

     

    Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan A Djalil juga turun ke Kampung Tua Tanjunguma, Lubukbaja, Batam, Sabtu (30/3). (Humas Pemko Batam)

    BATAM, POSMETRO.CO : Setelah melakukan kegiatan pembagian sertifikat sebanyak 20 ribu, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan A Djalil juga turun ke Kampung Tua Tanjunguma, Lubukbaja, Batam, Sabtu (30/3). Kedatangannya untuk mendengarkan keluhan masyarakat terkait lahan kampung tua.

    Seperti penuturan, Ketua Rukun Khasanah Warisan Batam (RKWB) Makmur Ismail menjelaskan bahwa di Batam terdapat 37 titik kampung tua. Totak luasnya sekitar 1.600 hektare. Jika dibandingkan ke luas Batam, hanya berkisar 2,5 persen.

    “Saya di sini generasi keempat. Umur saya 70 tahun. Kalau generasi di atas saya 50 tahun, 50 tahun, berarti kampung tua ini sudah ada lebih dari 200 tahun. Tak boleh dipungkiri keberadaannya dari sisi sejarah Batam,” kata Makmur.

    Selain itu, kampung tua juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan Kota Batam. Beberapa masyarakat kampung tua telah direlokasi untuk kebutuhan pembangunan.

    Seperti di Tanjungkasam yang masyarakatnya dipindahkan ke kavling siap bangun karena lokasi tersebut digunakan untuk pembangunan PLTU. Seluas 45 hektare lahan kampung tua yang direlakan untuk pembangunan di wilayah Nongsa tersebut.

    “Masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Tapi karena untuk pembangunan PLTU, kami merasa berkewajiban juga untuk turut bersama membangun. Maka masyarakat siap direlokasi. Yang di DAM Tembesi juga rela kampungnya ditenggelamkan,” tuturnya.

    Wali Kota Batam, HM Rudi mengatakan, kehadiran Menteri ATR tak hanya untuk menyelesaikan masalah di Tanjunguma. Tapi penyelesaian masalah kampung tua seluruhnya. Meskipun menurutnya prosesnya akan memerlukan waktu yang panjang nantinya.

    “Saya bersyukur, Allah mengijabah, tanpa melalui saya tapi langsung Pak Sofyan. Kita ingin ini tuntas. Tuntasnya apa, nanti dijelaskan,” ucapnya

    Tambah Sofyan, pihaknya berjanji akan menyampaikan masalah kampung tua ini ke Presiden RI. Selain itu juga akan dibahas di rapat Dewan Kawasan (DK).

    “Surat-surat yang Pak Makmur serahkan ini akan saya bawa dan dibahas di rapat DK. Tapi tak bisa satu dua minggu selesai. Mudah-mudahan sebelum akhir tahun 2019 bisa diselesaikan,” pungkasnya. (*/hbb)