KPU Batam Ujicoba Aplikasi Quick Count

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

     

    Petugas yang disiapkan untuk Quick Count Pemilu 2019 di Batam. (posmetro/iik)

    BATAM, POSMETRO.CO : Dalam persiapan pemilihan mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam telah melakukan uji coba sistem informasi penghitungan suara (Situng).

    Penghitungan ini akan dilakukan dengan aplikasi dan tidak sembarang orang bisa mengaplikasikannya. Situng ini, berguna untuk mendukung proses penghitungan suara di setiap tingkatan. Selain rekapitulasi hasil pemilu, aplikasi ini juga membantu hasil hitung cepat (quick count) dan penetapan hasil pemilu.

    Komisioner Bidang Teknis KPU Batam, Zaki Setiawan, mengatakan bahwa uji coba dilakukan dengan memindai dan memasukkan data hasil penghitungan suara pada formulir Model C dan C1, di 740 an tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Batam.

    “Ini contoh saja. Kita persiapan jelang hari H nanti. Formulir Model C itu berita acara pemungutan dan penghitungan suara. Sedangkan formulir Model C1 merupakan hasil penghitungan suara di TPS, baik untuk pemilu presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota,” papar Zaki, Kamis (21/3).

    Diakuinya, penghitungan kali ini agak sedikit berbeda, karena pemilihan antara Presiden dan legislatif, dilakukan berbarengan. Berbeda dengan pemilu 2014 yang pemindaian hasil penghitungan suara tidak dilakukan bersamaan, karena pileg dan pilpres tak dilaksanakan serentak.

    “Uji coba situng ini dilakukan untuk memastikan kesiapan peralatan teknologi informasi di KPU,” katanya.

    Situng ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memantau dan mengontrol hasil pemilu. Dengan adanya transparansi, maka hasil dari perhitungan bisa dilihat semua orang yang ingin memantau hasil pemilu 2019.(iik)