Solusi Malas Gerak

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Kawan saya mengeluh. Anaknya malas bergerak. Tepatnya, ketagihan main hape. Makin parah, kebiasaan itu diselingin dengan ngemil. Badannya makin gendut. Semakin malas saja bergerak. Kawan saya yang lain, keluhannya sama. Tapi, mata anaknya yang rusak. Sudah pakai kacamata. Sadar sudah terlambat, mereka bukan mencari solusi. Tapi, sibuk saling menyalahkan.

    ROZI JUHENDRA
    Koordinator Liputan POSMETRO

    “Di Batam, tempat main anak terbatas. Fasum di perumahan tak mendukung,” ujar A, sebut saja begitu. Akhirnya, anak hanya bisa main hape. Masa sih? “Ya, Batam tak ramah anak,” sebut yang lain.

    Oke, begini saja. Intinya, jangan saling menyalahkan. Saya akui, di banyak komplek perumahan, lokasi bermain anak memang terbatas. Tak bisa main sepak bola. Berbahaya untuk lelarian. Tak punya tempat untuk main petak umpet. Dan sebagainya. Dan sebagainya.

    Ingin anak Anda aktif? Ini solusinya. Tepatnya, saya akan memaparkan pengalaman saya. Sehari-hari, saya bekerja dengan hape. Berlanjut ke komputer. Di rumah, tak jarang saya pegang hape. Kenapa? Karena berhubungan dengan pekerjaan saja sebagai jurnalis. Persisnya, Koordinator Liputan. Banyak informasi yang saya butuhkan dari hape.

    Tapi, saya berusaha membatasi diri. Hape bukan untuk dimainkan. Tidak untuk bermain game online. Tidak pula untuk menoton video viral yang tak ada manfaatnya. Hape hanya untuk kerja. Jadi, anak saya juga tak ikut-ikutan main hape. Tapi, tetap ada waktu mereka untuk bermain dengan hape.

    Selebihnya, anak diajak bergerak. Beraktivitas fisik. Berolahraga. Apa saja. Terutama latihan beladiri jujitsu. Karena saya juga seorang pelatih. Lokasinya? Tidak di fasum perumahan. Di teras rumah juga sudah cukup. Rumah saya juga tak besar. Hanya tipe 36. Tapi, di bagian teras, sengaja tak saya jadikan ruangan tambahan. Diatap. Tapi, bukan ruangan tertutup. Nah, tempat inilah yang saya jadikan mini dojo. Tempat latihan. Lumayan. Setidaknya, bisa untuk melatih delapan orang anak. Sejauh ini, aman. Lantainya saya alas matras.

    Berawal dari dua anak saya. Mereka berumur enam dan empat tahun. Lalu, teman-temannya ikut. Tetangga juga menitipkan anaknya. Mengapa mereka menitipkan anaknya untuk berlatih beladiri jujitsu pada saya? Supaya anak bisa punya aktivitas fisik. Ada juga karena anaknya jadi korban bully di sekolah. Kini, si anak justru jadi juara kelas di sekolahnya.

    Jadi, jangan tunggu ada tempat yang wah untuk mengajak anak bergerak. Mulai lah dari rumah. Dari kita, sebagai orangtua. Tapi, tetap kita berharap, Walikota Batam peduli untuk membangun taman-taman bermain. Minimal, taman ramah anak itu ada di setiap kelurahan. ***