Banjir Sepinggang Orang Dewasa di SMPN 28 Batam

    spot_img

    Baca juga

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...

    Pemko Batam Laksanakan Upacara Hari Otonomi Daerah XXVIII

    BATAM, POSMETRO.CO : Perjalanan kebijakan otonomi daerah selama lebih...

    Pemerintah Provinsi Kepri Upayakan Pemulangan Nelayan Natuna yang Ditangkap Malaysia

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menanggapi secara serius...
    spot_img

    Share

    Kepala SMPN 28 ikut membersihkan ruangan yang kotor akibat banjir. (posmetro/abg)

    BATAM, POSMETRO.CO : Bertahun-tahun sudah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 28 menjadi langganan banjir. Seperti hujan deras yang terjadi Senin (31/12) sore di kawasan Batam Centre, membuat keyakinan Wakil Kepala Sekolah SMPN 28 Tribandono akan terjadi banjir di tempat mengabdinya.

    ” Kami sudah tahu lagi, kalau hujan seperti ini akan banjir,” kata Tri. Firasat Tri terbukti saat mendatangi sekolah tersebut Pukul 16.00 sore itu, ruang guru yang penuh dengan buku dan dokumentasi terendam tidak terselamatkan. Kursi berbahan kain yang ada di ruang kepala sekolah kotor penuh lumpur. beruntung kulkas yang di simpan di atas meja terselamatkan karena sejak kejadian banjir pertama, kulkas tersebut dinaikan karena menghindari resiko setrum.

    “Semalam saat saya tiba tingginya sekitar 120 centi meter atau sepinggang orang dewasa, ” kata Tri. Untuk yang paling parah, tembok pagar di depan ruang kelas roboh sepanjang 4 meter akibat kuatnya arus air yang masuk. Terlihat lumpur di sejumlah ruangan kelas bahkan meja kursi terlihat berubah posisi penuh sampah akibat terbawa air.

    “Makin parah, Ini banjir terparah di banding banjir sebelumnya,” kata Kepala Sekolah SMPN 28 Boedhi Kristijorin saat di temui POSMETRO, Selasa pagi (1/1) sambil membersihkan ruangannya

    Boedhi memperkirakan, banjir tersebut akibat luapan air yang tidak tertampung di parit pembuangan besar sehingga berbalik ke SMPN 28 yang memang posisinya paling rendah.

    Boedhi berharap niat Pemerintah Kota Batam yang sudah menganggarkan untuk perbaikan sekolah tersebut agar terhindar dari banjir segera terealisasi.

    ” Kami sudah capek, mudah mudahan tahun ini segera di bangun, agar kami dan anak anak bisa fokus belajar dna mengajar,” harapnya.(abg)