Kepala Kantor bright PLN Batam “Disandera”

    spot_img

    Baca juga

    Gubernur Ansar Buka MTQ ke XVI Tingkat Kabupaten Karimun

    KEPRI, POSMETRO: Disambut meriah oleh ribuan masyarakat, Gubenur Kepulauan...

    Dewi Ansar Hadiri Halalbihalal di Kijang

    KEPRI, POSMETRO: Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi...

    Pertemuan Hangat Gubernur Kepri dan Pangkogabwilhan I di Momen Idul Fitri

    KEPRI, POSMETRO: Dalam suasana yang penuh keakraban, Gubernur Kepulauan...
    spot_img

    Share

    Raider Khusus saat melakukan latihan pembebasan sandera. (posmetro/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO : Ada teror di kantor Gardu Induk 150 Kilo Volt, Seiharapan, Sabtu (17/11).

    Subuh itu, suasana mencekam. Sejumlah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyusup masuk ke kawasan objek vital tersebut. Mereka bersenjata. Sasaran sandera saat itu Kepala Kantor bright PLN Batam. Karyawan yang berada di ruangan tidak dapat berbuat banyak. Mereka hanya manut saat sekitar enam orang itu menodongkan senjata api.

    Tak lama, kabar teror itu sampai ke aparat. Di bawah komando Komandan Korem 033/WP Brigadir Jenderal Gabriel Lema, Pasukan Penanggulangan Teror (Gultor) dari batalyon Rider Khusus 136 Tuah Sakti diturunkan.

    Lewat aksi seporadis, musuh dilumpuhkan saat baru masuk. Satu orang yang berada di pos penjagaan dilumpuhkan. Begitu juga yang berdiri di depan pintu masuk dan di dalam ruangan. Darah segar mengalir di tubuh peneror tersebut. Enam orang mati ditembak.

    Meski terdapat luka dibagian lengan kanan, sandera yang tak lain orang nomor satu di bright PLN Batam itu selamat dan berhasil dibawa oleh pasukan Gultor.

    Diakui Danrem, untuk menuju titik yang dipukul ada sejumlah pergerakan yang ditempuh berupa basis, gunung hutan dan rawa laut.

    “Ini latihan pemantapan raider khusus

    yang merupakan akumulasi latihan selama setahun,” ujar Gabriel Lema usai kegiatan.

    Dalam operasi, Gabriel Lema menyebut, tim harus bisa menilai aspek medan seperti lapangan tinjau dan lapangan tembak yang baik. Tentunya, sambung jenderal bintang satu itu, operasi penyelamatan sandera tak luput dari misi infiltrasi atau penyusupan yang tidak diketahui oleh musuh. Untuk kekuatan personil latihan pemantapan raider ini pihaknya menurunkan sekitar 430 pasukan.

    “Tujuan dari latihan tidak untuk membunuh tapi melumpuhkan dan mengembalikan cara berpikir,” tegasnya.

    Gabriel Lema menyebut, untuk berhadapan langsung dengan operasi dalam negeri itu tentunya melibatkan aparat kepolisian dan masyarakat.

    Karena, secara global dan nasional wujud teroris itu menghancurkan semua sendi-sendi bangsa hingha dapat merubah dan meruntuhkan negara. Selain itu, ratusan pasukan ini dalam waktu dekat akan dikirim untuk operasi di Maluku.(cnk)