Jadi Pilot Project, Akhir November Batam Launching Kartu Nikah

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Erizal Abdullah (posmetro/iik)

    BATAM, POSMETRO.CO : Sempat viral. Pemerintah, akan memberlakukan kartu nikah, sebagai ganti dari buku nikah. Rupanya, Batam menjadi salah satu daerah pilot project kebijakan ini. Rencananya, untuk awal di mulainya kartu nikah ini, Batam akan mengajukan 1.000 blanko kartu nikah. Selasa (13/11), kartu nikah direncanakan akan mulai aktif pada akhir November ini.

    Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Batam, Erizal Abdullah, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menunggu alat cetak untuk kartu nikah. Dalam waktu dekat, alat tersebut akan sampai di Batam. Sebagai salah satu daerah percontohan, Kemenag akan memaksimalkan kesempatan ini semaksimal mungkin.

    “Akhir bulan ini kami launching di MPP. Nanti ada beberapa pasangan yang akan mengantongi kartu nikah saat peluncuran,” kata Erizal.

    Setelah alat cetak datang, barulah Kemenag akan meminta blanko kartu nikah yang viral itu. Melihat jumlah pernikahan yang banyak, Kemenag optimis kartu nikah akan banyak terpakai di Batam.

    Erizal melanjutkan, setiap tahunnya kurang lebih ada delapan ribu pasangan yang menikah di Batam. Banyaknya jumlah pernikahan inilah yang jadi satu alasan Batam jadi kota percontohan. “Oleh karena itu jika kurang, kita minta lagi,” tegasnya.

    Kendati diganti kartu nikah, calon suami-istri tetap diberikan buku nikah sama seperti pasangan yang lainnya. Kartu ini, hanya sebagai tambahan saja, dengan tujuan untuk menghindari pemalsuan data nikah.

    Adapun barcode yang ada pada kartu nikah akan berisi data pemilik yang tersambung langsung ke aplikasi Sistem Informasi Manajemen Nikah (Simkah). “Jadi data lebih valid. Tak ada lagi itu yang palsu,” sebutnya.

    Koordinasi dengan instansi terkait, seperti Disdukcapil juga sudah dilakukan. Pasalnya, ketika barcode sudah diberikan, status pasangan akan langsung berganti dari belum menikah, menjadi menikah.

    “Kita juga akan sosialisasi lebih lanjut. Untuk fokus sosialisasi kita memang belum,” katanya. (iik)